Konfigurasi
didefenisikan sebagai metode untuk menggambarkan susunan ruang (tiga dimensi)
atom-atom atau gugus-gugus pada atom karbon pusat stereogenik (stereo berasal
dari bahasa yunani stereos yang
artinya ruang) atau atom C asimetris/atom pusat kiral. Konfigurasi dibedakan
menjadi dua, yaitu konfigurasi relatif dan konfigurasi absolut.
1. Konfigurasi
Relatif
Konfigurasi
ini dikata relatif karena cara penentuannya didasarkan atas perbandingan dengan
senyawa pembanding. Senyawa banding untuk karbohidrat (sakarida) adalah
D-gliseraldehida (dengan gugus OH di sebelah kanan) dan L-gliseraldehida
(dengan gugus OH disebelah kiri). Untuk golongan asam amino, senyawa
pembandingnya adalah D-alanina (dengan NH2 Disebelah kanan) dan
L-alanina (dengan NH2 disebelah kiri. D singkatan dari “Dexter” yang
artinya kanan, L singkatan dari “Levo”, dari bahasa latin Laevus yang artinya
kiri. Pada umumnya, di alam banyak dijumpai asam amino dengan konfigurasi
relatif L, sedangkan kabohidrat pada umumnya di temukan dalam bentuk
konfigurasi relatif D.
2. Konfigurasi
Absolut
Konfigurasi
D dan L secara terbatas hanya berlaku pada senyawa-senyawa dari golngan
karbohidrat dan senyawa amino saja. Sementara, senyawa organik terdiri dari
banyak golongan senyawa yang tidak saja mengandung gugus fungsi hidoksi (OH)
dan gugus amino (NH2), tetapi juga gugus-gugus yang lain. Untuk
mengatasi hal ini, tiga orang ahli kimia, yaitu Chan (dari Inggris), Ingold
(dari Swiss), dan Prelog (dari swiss) mengusulkan cara penentuan konfigurasi
atom karbon stereogenik baru yang didasarkan atas aturan prioritas (piority
rule) atau aturan urutan (sequence rule).
Aturan
tersebut mengatakan bahwa atom-atom utama dari keempat gugus yang terikat
langsung dengan atom karbon pusat stereogenik diurutkan atau diprioritaskan
berdasarkan nomor atomnya. Atom yang terikat langsung dengan atom karbon
stereogenik diberi prioritas sebagai yang besar (large=L), berikutnya atom yang
lebih rendah nomor atomnya dari pada L diberi perioritas sebagai menengah
(medium=M), dan atom yang lebih kecil dari M L diberi prioritaskan sebagai
kecil (small=S), sedangkan gugus/atom yang paling kecil diprioritaskan sebagai
smallest, Sst. Apabila dalam penentuan prioritas tersebut terdapat atom-atom
utama yang mempunyai nomor atom yang sama, maka harus dilakukan penentuan
prioritas terhadap atom kedua, dan berikutnya terikat pada atom utama tersebut
(misalnya, OCH3 dengan OH, CH3 dengan C2H5
atau dengan C3H7, CHO dengan COOH atau dengan COOR atau
dengan CONH2), sehingga dapat diperoleh urutan prioritas :
L(1)>M(2)>S(3)>Sst(4). Aturan tersebut dapat juga memperioritaskan
ikatan rangkap tiga > ikatan rangkap dua > ikatan rangkap tunggal >
pasangan elektoktron bebas. Namun, atom lebih diprioritaskan dari pada ikatan
rangkap tiga atau rangkap dua, misalnya C-O-C lebih diprioritaskan dari ada C=C
atau C rangkap tiga. Selain itu, -CH2 didalam cincin, lebih
diprioritaskan daripada –CH2 atau –CH3 diluar cincin.
Penetapan Konfigurasi Sintem (R)
dan (S)
Untuk mengurutkan empat gugus
disekitar atom karbon kiral disebut konfigurasi mutlak dan disekitar atom itu
(jangan mencampurkan konfigurasi dengan konformasi, yaitu bentuk-bentuk yang di
sebabkan rotasi yang mengelilingi ikatan-ikatan). Sepadang enttiomer mempunyai
konfigurasi yang berlawanan. Misalnya, (+)-griseraldehida dan
(-)-griseraldehida mempunyai konfigurasi yang berlawanan.
Sebelum tahun 1951 diketahui
bahwa (+)-griseraldehda dan asam (-)giserat (asam 2,3-dihidroksipropanoat)
mempunyai konfigurasi yang sama disekitar karbon 2, meskipun sudut putarnya
berlawanan. Tetapi tidak diketahui apakah OH pada karbon 2 berada dikiri atau
dikanan.
Pada akhir abad 19 diputuskan
pengandaian bahwa (+)-griseraldehida mempunyai konfigurasi mutlak dengan OH
pada karbon dua di kanan.
Arah pemuaran bidang polarisari
cahaya oleh suatu enaniomer adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiomer adalah
khas struktur molekulnya. Tidak terdapat hubungan yang sderhana antara
konfigurasi mutlak suatu enantiomer tertentu dan arah perputaran bidang
polarisasi cahaya olehnya. Enantiomer asam gliserat yang konfigurasi mutlak nya
sama dengan konfigurasi (+)-griseraldehida adalah levorotatori.
Sistem (R) dan (S) atau sistem
Chan Ingold Prelog yaitu sistem yang menyatakan konfigurasi mutlak penataan
yang sesungguhnya dari gugus disekeliling suatu karbon kiral. Huruf R berasal
dari kata latin Rectus yaiutu kanan, sedangkan S dari bahasa latin sinister
yaitu kiri. Satu enantiomer adalah R dan enantiomer lain adalah S. Suatu
campuran resemik ditandai dengan R da S , yang berarti suatu campuran dari
keduanya.
Dalam sistem R dan S, gugus
fungsi diberi perioritas dengan menggunanakan perangkat aturan yang sama sepeti
yang digunakan dengan sistem E dan Z, hanya saja urutan prioritas ini digunakan
dengan cara sedikit berbeda. Untuk memberikan konfigurasi R dan S kepada suatu
karbon kiral yaitu :
1. Urutkan
keempat gugus yang terikat pada atom kiral menurut urutan prioritas aturan
deret Chan Ingold Prelog.
2. Proyeksikan
molekul dengan sedemikian sehingga gugus yang berpriorias rendah berarah
kebelakang.
3. Pilih
prioritas yang berprioritas tinggi dan tarik suatu anak panah bengkok ke gugus
dengan prioritas tinggi berikutnya.
4. Jika
panah ini searah jarum jam maka konfigurasinya R, jika nak panah berlawanan
dengan jarum jam konfigurasinya adalah S.
Untuk
keempat gugus
1. Urutkan ke empat gugus menurut nomor atomnya Br
(tertinggi), Cl, C, H(terendah).
2.
Gambar proyeksi dengan atom berprioritas endah (H)
ada dibelakang.
3.
Tarik anak panah dari atom berprioritas tinggi(Br)
ke atom berprioritas tinggi kedua(Cl).
4.
Berikan R dan S
Dengan menggunakan sebuah model
molekul, akan mudah menaruh suatu struktur dalam posisi yang bener untuk
memberikan R dan S Kepada sebuah Struktur.
Sistem R dan S untuk Senyawa
dengan Dua Atom Karbon Kiral
Untuk memberikan konfigurasi R
dan S kepada kedua atomkarbon kiral dalam sebuah molekul, tiap karbon kiral
diperhatikan secara bergantian. Untuk menjelaskan tekniknya akan digunakan eritrosa,
yaitu sebagai berikut :
Jadi nama IUPAC untuk
stereoisomer ini adalah (2R,3R)-2,3,4-trihidroksibutanal.angka dan hurup dalam
tanda kurung menunjukan ke konfigurasi dan sekitar dua karbon kiral yang
berlain dalam suatu molekul.
Pemisahan suatu campuran resemik
Campuran rasemik yaitu suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer
dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R dan
enentiomer S. Sebagian masyarakat mungkin kurang memperhatikan sifat optis
suatu senyawa organik, padahal reaksi kimia dalam sistem biologis makhluk hidup
sangat stereospesifik. Artinya suatu stereoisomer akan menjalani reaksi yang
berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup.
Bahkan terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda dengan
stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup. Dalam kebanyakan
reaksi di laboratorium, seorang ahli kimia menggunakan bahan baku akiral
ataupun rasemik dan memperoleh produk akiral dan rasemik.
Pada laboratorium pemisahan fisis suatu
campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi (atau
resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium amonium tartarat rasemik
oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut. Enantiomer-enantiomer
yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang sangat jarang, jadi cara
Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang umum. Karena sepasang
enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak
dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli
kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir
selalu berasal dari dalam organisme hidup).
Suatu cara untuk memisahkancampuran rasemik,
atau sekurangnya mengisolasi suatu enantiomer murni, yaitu mengolah campuran
dengan organisme, yang hanya akan mencerna salah satu dari kedua enantiomer.
Misalanya, (R)-nikotina murni dapat diperolehdari (R)(S)-nikotina dengan
mengikubasi campuran resemik dengan bakteri Pseudomanas
Putida, yang mengoksidasi (S)-nikotina, tetapi tidak (R)-enantiomer.
Gambar
Tenik yang sangat umum untuk memisahkan
sepadang enantiomer adalah dengan mereaksikan dengan suatu reagensia kiral
sehingga diperoleh sepasang produk diastereomerik. Diastereomer-diastereomer
adalah senyawa yang berlainan, dengan sifat fisika yang berlainan. Sepasang
diastereomer dapat dipisahkan oleh cara fisika biasa, seperti kristalisasi.